Hari ini aku nonton
berita yang rasanya miris banget. Ada seorang TKW asal Jabar yang dihukum
pancung di Saudi sono. Yang bikin tambah miris adalah baru beberapa hari yang
lalu pidato SBY di rapat ILO yang dapat applaus luar biasa, kurang lebih isi
pidato SBY tentang penanganan TKI oleh Indonesia, punya sistem perlindungan yang
oke lah etc etc..
Katanya TKW ini dihukum
karna mengakui telah membunuh majikannya, konyolnya informasi hukuman pancung
baru diberitaukan kepada keluarganya sehari sesudah eksekusi itu terjadi.
Halooo??? Gimana sih kedubes di Saudi sono?? Pada ngorok kah? Kok gak ada
sedikit pun perhatian terhadap warga sendiri? Yang katanya pahlawan devisa?
Katanya punya sistem perlindungan yang oke terhadap TKI..
Perihal penyiksaan
ato hukum mati terhadap TKI bukan hal yang aneh, udah bosan liat berita di TV
tentang hal ini.. yang diperkosa lah, yang di penjara lah karna membela diri,
yang disiksa ama majikan nya lah, dibunuh lah.. sepertinya pilihan kebanyakan
TKI adalah menjadi korban ato menjadi tersangka.. dibunuh ato membunuh,
diperkosa ato memperkosa.. eh salah.. maksudnya membela diri, bisa juga berujung
pada hukuman penjara..
Seharusnya
Pemerintah menghentikan TKI dibidang PRT, seharusnya TKI mempunyai skill
seperti perawat mungkin, jadi posisi tawarnya lebih kuat. Kalo PRT, yang
disiksa lah, Pasport ditahan ama majikanlah.. kalo perawat kan safe.
Emang heran deh
pemerintahan kita, Aussie aja menghentikan impor sapi ke kita karna ada video
di Youtube tentang penyembelihan sapi yang tidak manusiawi.. err.. tidak hewani
mungkin.. katanya.
Lah kita?? Udah
berapa banyak TKI yang dihukum mati? Yang direnggut hak-haknya? Dengan sistem
peradilan yang dipertanyakan seperti itu? Seharusnya hentikan dong
pengirimannya.. masa nyawa TKI di hargai lebih rendah? Maksudnya bandingin deh
reaksi Aussie untuk sapinya dengan pemerintah kita untuk TKI nya.. seakan-akan
sapi Aussie lebih berharga.. untung banget sapi Aussie ya, diperhatiin
segitunya ama permerintahnya..
Yang heran adalah
kok sepertinya gak kapok ya? Maksudnya, kok para TKI itu gak kapok untuk
bekerja di negara-negara yang jelas-jelas-teramat-sangat-sangat-tidak-menganggap-para-TKW itu sebagai manusia? Negara-negara yang sangat parah kemanusiaan nya adalah
Saudi Arabia, Malaysia dan beberapa negara di Timur Tengah.
Sedangkan negara
yang lumayan beradab hukumnya adalah Singapura, Hongkong dan gak tau deh. Di negara
yang beradab ini, majikan yang memperlakukan TKI dengan buruk bisa diancam
hukuman. Di Saudi ama Malaysia? Boro-boro deh, yang ada malah korban jadi
tersangka..
Gak habis pikir,
napa pada mau ke Saudi lagi.. apakah karna daya serap TKI di Hongkong dan
Singapura gak banyak? Maksudnya supply berbanding terbalik dengan demand?.. mm
gitu ya perumpamaan nya? Para TKW lebih banyak daripada majikan..
Emang ironis, TKW
kita kebanyakan menjadi PRT alias Pekerja Rumah Tangga; jadinya gak banyak
posisi seperti itu di negara beradab. Maksudnya kebanyakan warga negara beradab
itu bukan pemalas, jadi mereka lebih suka mengerjakan pekerjaan domestik
sendiri daripada menghire PRT, gitu kali ya?
Tapi mereka jadi TKI
karna lapangan kerja gak ada, sehingga untuk hidup mereka jadi TKI dan karna
gak punya skill terpaksa jadi PRT. Jadi ini seperti sebab dan akibat kan?
Jadi TKI karna gak
ada lapangan kerja, gak ada lapangan kerja karna pemerintah asik dengan urusan
sendiri, urusan sendiri itu seperti sibuk korupsi, sibuk mengalihkan isu..
Jadi PRT karna gak
ada skill, gak ada skill karna gak sekolah, gak sekolah karna mahal nya biaya,
mahal biaya karna komersilnya pendidikan, komersil karna korupsi, korupsi karna
rakus, rakus karna konsumtif, konsumtif karna .. sinetron? :p.. err.. emang
dasarnya rakus kalee, kan rakus salah satu sifat dasar manusia..
Jadi PRT untuk
mendapatkan uang, uangnya untuk membayar biaya pendidikan yang semakin mahal,
makin mahal karna korupsi..
TKI dilecehkan karna negara kita dianggap sepi ama negara laen, dianggap
sepi karna pemerintah gak mau tau dengan rakyat sendiri, gak mau tau karna
sibuk korupsi.. wewwww kita berada dalam lingkaran
setan sodara-sodara.. syerem >.<
Yang agak aneh
adalah wawancara dengan anak korban, kok bisa-bisanya dia ngomong masalah hak
ibunya yang belum dibayar oleh majikan? Gaji 7 bulan yang belum dibayar? Kok
sedang berduka kaia gitu masih bisa mikirin gaji? Seharusnya fokus mikirin
gimana caranya bawa jenazah ke Indonesia. Kalo masalah gajinya, mending dibuang
aja ke laut.. nyawa ibunya tuh lebih berharga dari gaji 7 bulan itu.. duit bisa
dicari man, manusia tuh gak ada replikanya..
Kalo aku jadi dia,
aku akan melarang si ibu jadi TKW ke Saudi, kalo ibunya ngotot aku kurung aja
di rumah.. gila apa udah tua diijinkan jadi PRT, mana diperlakukan gak
manusiawi.. weww.. panasss.
Jadi bingung.. Sebenarnya
sistem pemerintahan kita ini Republik ato kerajaan sih? Kok para aparat
pemerintah sibuk mempertahankan kekuasaan dengan berbagai cara? Biar lebih langgeng korupsi kali yaa..
ayla
2 komentar:
tulisan yang bagus..
terima kasih...
Posting Komentar